Rabu, 21 Oktober 2009

Gempa Bumi

Seumur hidup saya, baru ini saya merasakan gempa bumi yang demikian dahsyat yang bikin dengkul saya lemes. Biasanya kalau orang-orang ribut ada gempa, saya jadi orang yang tau paling belakangan. Gak tau, apa karena saya terlalu sibuk kerja atau emang saya udah mati rasa yang bikin saya gak pernah sadar dan ngerasa kalo saat itu terjadi gempa bumi.

Tapi siang itu, bener-bener bikin jantung saya mau copot. Kira-kira 5 menit lagi menuju jam 5, saat itu saya dah mau siap-siap turun pulang dari kantor saya di lantai 10, tiba-tiba... kepala saya kok mendadak jadi pusing, gedung berasa bergoyang-goyang pelan tapi jelas keliatan gerakannya, temen-temen saya dah teriak-teriak. Mungkin saking takjubnya sama kejadian itu, saya sama sekali gak beranjak dari meja kerja saya. Saya cuman berdiri sambil memegang meja. Kalimat istighfar gak berenti keluar dari mulut saya. Saya liat sebagian orang lari ke tangga darurat, tapi ada juga yang nekad turun pake lift walaupun dilarang. Sebagian lagi sama seperti saya, diam terpaku di meja masing-masing.

Hikmah yang bisa saya dapat dari kejadian itu adalah maut, bencana atau musibah bisa kapan saja terjadi sama kita. Kita sebagai manusia memang diberi kemampuan untuk berusaha mengatasi atau mencegahnya. tetapi tetap kekuasaan Allah jualah yang menentukan seluruh skenario di alam ini. Kita manusia tidak lebih dari mahluk tak berdaya dihadapan-Nya.

Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lohmahfuz) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.
(QS. Al-Hadiid 22)